Kamis, 02 Januari 2025

Stoisisme: Hidup selaras dengan dan rasio

  


Stoisisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan pentingnya menjalani hidup dengan kebajikan, mengendalikan emosi, dan menerima hal-hal yang berada di luar kendali kita. Filsafat ini berasal dari Yunani kuno dan dipopulerkan oleh tokoh-tokoh seperti Zeno dari Citium, Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Stoisisme menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada keadaan eksternal, melainkan pada sikap batin yang selaras dengan rasio dan alam.  

Salah satu ajaran utama Stoisisme adalah dikotomi kendali, yaitu membedakan antara hal-hal yang berada dalam kendali kita, seperti pikiran, tindakan, dan sikap, serta hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, seperti opini orang lain, peristiwa alam, atau hasil dari usaha kita. Dengan memahami batas kendali ini, seseorang dapat mencapai ketenangan batin (ataraxia) dan kebebasan dari penderitaan emosional.  

Marcus Aurelius, dalam Meditations, menulis bahwa manusia seharusnya hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri. Epictetus, seorang mantan budak yang menjadi filsuf, mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari menjalani hidup yang sederhana dan fokus pada hal-h
al yang benar-benar penting.  

Dalam kehidupan sehari-hari, Stoisisme menginspirasi individu untuk menghadapi tantangan dengan ketabahan, mengambil tanggung jawab atas pikiran dan tindakan, serta menerima kenyataan dengan lapang dada. Filsafat ini mengajarkan bahwa meskipun kita tidak dapat mengontrol apa yang terjadi di dunia, kita selalu memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana meresponsnya dengan bijaksana dan penuh kebajikan.

baca juga..Determinisme..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Filsafat dan Teknologi: Dampaknya terhadap Kehidupan Manusia

  image: dosenmuslim.com Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia. Dari cara ...