Senin, 06 Januari 2025

Utilitarianisme: Mengutamakan Kebahagiaan Terbesar untuk Jumlah Terbanyak

 

Utilitarianisme adalah aliran filsafat moral yang menilai suatu tindakan berdasarkan seberapa besar manfaat atau kebahagiaan yang dihasilkannya bagi banyak orang. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Jeremy Bentham dan dikembangkan lebih lanjut oleh John Stuart Mill. Inti dari utilitarianisme adalah prinsip "kebahagiaan terbesar untuk jumlah terbanyak," yang berarti bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang memaksimalkan kebahagiaan dan meminimalkan penderitaan.

Jeremy Bentham mengukur kebahagiaan berdasarkan kuantitas, dengan mempertimbangkan faktor seperti intensitas, durasi, dan kepastian dari kebahagiaan yang dihasilkan oleh suatu tindakan. John Stuart Mill, di sisi lain, menambahkan dimensi kualitas dalam pandangannya. Mill berpendapat bahwa beberapa bentuk kebahagiaan, seperti kebahagiaan intelektual dan moral, lebih bernilai daripada kesenangan fisik.

Utilitarianisme memiliki dampak besar dalam berbagai bidang, termasuk kebijakan publik, hukum, dan ekonomi. Filosofi ini mendorong pengambilan keputusan yang berbasis hasil, dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Namun, aliran ini juga memiliki kritik. Salah satunya adalah bahwa utilitarianisme dapat mengabaikan hak-hak individu demi kepentingan mayoritas, yang berpotensi menimbulkan ketidakadilan.

Meskipun ada tantangan dalam penerapannya, utilitarianisme menawarkan kerangka kerja yang praktis dan pragmatis untuk menilai etika suatu tindakan. Filosofi ini mengajarkan pentingnya mempertimbangkan dampak keputusan kita terhadap orang lain, sekaligus mendorong pencapaian kebahagiaan kolektif sebagai tujuan moral.

baca juga pluralisme..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Filsafat dan Teknologi: Dampaknya terhadap Kehidupan Manusia

  image: dosenmuslim.com Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia. Dari cara ...