Stoikisme adalah aliran filsafat yang berfokus pada pengendalian diri dan penerimaan terhadap apa yang tidak dapat dikontrol. Aliran ini lahir di Yunani kuno dan dipopulerkan oleh tokoh-tokoh seperti Epictetus, Seneca, dan Kaisar Romawi Marcus Aurelius. Inti ajaran Stoikisme adalah bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada keadaan eksternal, melainkan pada bagaimana kita bereaksi terhadapnya.
Menurut Stoikisme, kehidupan penuh dengan hal-hal yang berada di luar kendali kita, seperti cuaca, opini orang lain, atau bahkan kematian. Namun, hal yang sepenuhnya berada di bawah kendali kita adalah pikiran, emosi, dan tindakan kita. Marcus Aurelius dalam bukunya Meditations menekankan pentingnya hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri, untuk mencapai kedamaian batin.
Stoikisme juga mengajarkan untuk tidak larut dalam emosi negatif seperti marah, takut, atau sedih. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip stoik, kita belajar menerima kenyataan tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri. Filosofi ini sangat relevan bagi mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik, tantangan sosial, dan ketidakpastian masa depan. Dengan menerapkan Stoikisme, kita dapat mengelola emosi dengan lebih baik dan tetap fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar